Jumat, 29 Juni 2012

Pilih Pilihan

Jengah untuk memilih, bosan untuk bersikap. Sudah berjalan terlalu jauh, tapi ngawur kemana arahnya. Tidak tau seberapa lama berjalan, tidak tau seberapa jauh sudah. Bertemu banyak orang, bertegur sapa, tapi tak tau dengan siapa. Memilih untuk ini dan itu tapi tidak mengerti apa yang sedang dipilih. Mencari ini dan itu tapi tidak paham apa yang dibutuhkan. Lalu mau seperti apa menjalaninya?? Mau seperti apa sikapnya??
Ingin menutup segala pilihan dan berpura-pura tidak memilih. Berpura-pura agar tidak kecewa. Seperti ingin hidup sendiri. Ndak jelas mau melakukan apa, tapi tau apa yang akan didapat.


Sudah lama ingin mendapatkan banyak hal dalam memilih. Rindu ingin memilih. Sudah memilih. Tapi tidak ada pilihan yang bisa dipilih. Lalu untuk apa memilih?? Kalau tidak memilih, lalu seperti apa nanti??
Ingin ku buang saja pilihan-pilihan itu. Ingin ku abaikan saja sikap-sikap itu. Bosan jika selalu memilih lalu pada akhirnya pilihan itu mutlak tak dapat dipilih. Kecewa jika pilihan itu telah memilih pilihan lain. Jadi lebih baik tidak usah memilih saja.


Menatap wajah mereka seperti hujan deras yang enggan untuk surut. Menatap wajah mereka seperti hutan yang rindu hujan. Menatap wajah mereka seperti bunga yang tetap kuncup. Mendengar suara mereka seperti  raungan srigala mengutuk malam. Mendengar suara mereka seperti kicauan burung memaki senja. Mendengar suara mereka seperti gemuruh air melenyapkan kota. Sungguh memekakkan telingan.


Ingin rasanya menjauh sejauh-jauhnya. Ingin hidup tanpa tau tentang apapun, ingin menjadikan segala sesuatu menjadi nyaman walau tidak indah. Ingin menanam bunga warna-warni. Ingin bernyanyi sepuas hati. Ingin menggambar ini itu tak tentu. Ingin minum kopi di pagi hari. Ingin menjadi yang sederhana.

Selasa, 26 Juni 2012

Bosan



Menukik sendu pada awan, mencumbu bulan tadi malam. Bagai sekarung rindu meluap. Tak mampu menahan setiap gejolak. Aku tidak memejamkan mataku malam hari, aku berjaga hingga rumput malam tertidur. Aku menata kembali ranjangku, tapi tak kudapadi ada lipatan disana. Aku menunggu di depan pintu kamarku, aku menyisir rapi rambutku yang sengaja kugerai. Malam masih berada di peraduan, tak ingin bepergian. Malam kian panjang kurasa. Aku hampir terjatuh kala menanti. Aku hampir terkurung dalam keragu-raguan. Masih ingat dengan sosok tampan yang kulihat tadi malam. Pesonanya masih melekat dengan  jelas. Tapi sayang ia tak dapat dijamah. Ia tak dapat dimiliki.
Aku masih saja disini, tanpa menghiraukan waktu. Aku masih saja mendandani diri tanpa menghiraukan malam yang hendak beranjak pergi. Aku terus saja membayangkannya tanpa menghiraukan bulan yang rupanya telah tertidur. Aku masih saja berjaga dan tersenyum hingga rumput telah basah terguyur embun. Tapi aku tidak sedang jatuh cinta. Mungkin hanya bosan saja menata kamarku tiap hari.

Senin, 25 Juni 2012

Ingin Jatuh Cinta

Risalah Hati-Dewa 19


Ingin menulis sebuah cerita, dimana hanya ada aku dan dia. Kisah bahagian yang terbingkai apik dalam dekapan siluet malam. Ingin merangkai kalimat mesra membentuk klausa-klausa cinta. Pesona malam belum bisa menutup indah senyummu. Pancaran sinar matahari belum bisa padamkan baramu. Dekapanmu yang semu tampak nyata dan bersenggama dengan tubuhku. Tak mampu kuelakkan setiap kata yang ingin kuucap dan kunyanyikan. Mungkin perlu kubuka mata ini, perlu ku tatap kembali, perlu kusimak dan kubaca ribuan kali. Hingga dapat kumengerti, bahwa memang bukan hari ini aku dapat masuk dalam kisah yang telah kau buat lebih dulu dan bukan bersamaku. Tak ingin aku membacanya, tak dapat dimengerti lagi. Kusudahi saja kisah yang belum sempat kubuat ini. Karna kisah ini tidak punya awal dan akhir.

ISI

Salah satu patung yang berada di ISI
24 Juni 2012
Gambar ini diambil pada hari minggu 24 Juli 2012, saat saya sedang berkunjung ke ISI untuk nonton pertunjukan teater berjudul ASERA yang kebetulan salah satu aktornya adalah aktor favorit saya. Saat saya di parkiran tepatnya parkiran sebelah auditoriun Teater ISI, mata saya langsung tertuju pada suatu benda yaitu patung ini, dan saya suka sekali dengan bentuk patung ini yang unik, sehingga saya memotretnya. Menurut saya patung ini bentuknya abstrak dan absurb. Namun sangat menarik dan unik, futuristik, amazing sekali. Ingin sekali menik lebih jauh hingga kedalam-dalam.






Sabtu, 23 Juni 2012

Terpaksa Tertawa

             

Pernah terpasung dalam sebuah penantian, terkunci rapat pada sebuah perasaan tak mampu merubah arah angin, tak mampu membelokkan arah mata angin tak mampu terpejam pada tatap pandang. Merubah setiap detik perjalanan menjadi sangat sempit tak sanggup lagi bertahan. Berkubang pada waktu-waktu mati yang sesuka hati berhenti. Semua seperti bayangan yang tak pernah dibayangkan, seperti jalan raya besar tanpa roda-roda, seperti menulis kata-kata pada selembar kertas kumuh lusuh tak bertinta. Tak ada hal kekal yang perlu dipertahankan pada sebuah penantian. Tak ada yang perlu ditangisi pada sebuah penantian. Tertawa saja seperti semua hanya sebuah keadaan bohong yang sengaja diciptakan untuk memngepung kebahagiaan yang seharusnya dimiliki. Tertawa saja seperti keadaan terkalahkan oleh sebuah pertahanan keahkuhan. Kosong,,yang katanya kosong,,isi saja dengan apa yang ingin kamu pahat pada batu hidup. Cari saja bunga mawar yang besar untuk menghiasi setiap sudut ruang yang kosong akibat penantian,,patahkan saja setiap kayu usang yang tak mampu menopang kebisuan rasa. Bakar,,bakar tumpukan kertas tulisan ayat-ayat kegundahan batin yang terlanjur tertulis,,buang jauh setiap lembat kenangan akan penantian yang telah sengaja meremukkan tulang rusukmu. Tanam saja bunga angrek dan mawar putih untuk mendinginkan ruanganmu.Tanan saja pohon besar untuk menopang kesedihan. Jadilah hidupmu seperti yang kamu mau.

Jumat, 22 Juni 2012

Tanya Pertanyaan



Terkepung dalam kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang mempertanyakan tentang perihal kehidupan. Ya..inilah tandanya manusia masih disebut manusia. Manusia telah memenjarakan diri dalam pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang telah melumpuhkan ruang gerak manusia, mengikat erat hingga tak mampu menggerakkan tubuh, hati, pikiran, bahkan rasa yang mati. Manusia berusaha mencari ruang kosong untuk mengendapkan pertanyaan yang kian hari tumbuh subur dan mulai merambat menggerayangi otaknya yang makin tumpul. Pertanyaan yang makin memangkas kecerdikan. Pertayaan yang menggersangkan akal sehat. Pertanyaan yang mengikis tajam naluri. Pertanyaan yang semakin hari semakin radikal tak mampu dicela, dibungkam dan dibinasakan.
Berusaha mencari ruang lalu membakar setiap pertanyaan yang muncul bebas, mengurai rasa marah, senang, malas, tenang, antusias.
Pertanyaan macam apa yang mampu memiskinkan akal? Pertanyaan macam apa yang mampu memangkas habis kecerdasan? Pertanyaan macam apa yang mampu melumpuhkan batin? Pertanyaan apa yang mampu menggerogoti logika?
Manusia,,itulah...
Biarkan saja pertanyaan itu muncul, biarkan saja urat kami putus dan mati karena sebuah pertanyaan atau pertanyaan pertanyaan... Bodoh!!

Selasa, 19 Juni 2012

Wanita Itu



Mungkin terlalu lama wanita itu terkubur dalam kedamaiannya sendiri. Tertutup mata pada keburukan dan ketakutan hidup. Menari bersama gemulai angin bersentuh lembut. Buta mati rasa hilang. Tak melihat dan tak merasa. Bahagia sekali tampaknya. Mungkin ia tak mampu menatap condong gelap, tak mampu membedakan malam. Harinya mungkin selalu halus dan menggoda senyum dan tawa.

Apa ia tidak tau atau pura-pura lupa atau bahkan tidak mengindahkan kata hatinya yang ingin merengek pada ibunya?? Kemana rasa takut akan keadaan  yang akan menimpanya?? Mampu ia menahan rasa cemas dan takut yang luar biasa?? Atau mungkin ia sudah tidak peduli??

Bodoh sekali wanita itu,menutupi kemalangan dengan bahagia yang mungkin tidak pernah ada!! memprihatinkan sekali hidupnya!! Mungkin ia akan mati bila ia menyadari ia tak mampu tertawa lagi, maka ia paksakan mulutnya untuk lantunkan nyanyian bahagia yang sengaja ia buat sendiri untuk menghibur orang.

Ia juga pura-pura tidak merasa kecewa, sedih, marah, bahkan iri. Ia menyimpannya dengan sangat rapih di sela urat-urat nadinya. Hingga otak, perasaan dan nadinya menjembul keluar. Sudah...kasian sekali wanita bodoh itu. Mungkin keadaan akan memulihkan hidupnya dan mengeluarkannya dari penjara kepura-puraan.

Rabu, 13 Juni 2012

Love Morning




Morning
the sun grow up
the wind dancing in the sky
I look the sun cloudy
but
you look so beauty
you look so shiny

I grow up
as a wind dancing in the sky
and I dance with a wind

I dance to find you
I dance to reach you
I dance to get you

Now I know
Morning
is the way for love
love in you
live in morning

Senin, 04 Juni 2012

Bukan Puisi Cinta




Surya pagi mengintip dari antara kerumunan mega
Menatap sayu pada bulan tadi malam
Embun hantar cinta pada pagi
menggetarkan darah yang terkunci dalam nadi

Cinta semakin tampak nyata
berkerumun menyerbu hati dan otakku
lukisan wajah dibingkai jendela imajinasi

Hingga matahari tak mampu menatap cahayanya
Hingga panas tak mampu membakar api
Hingga dingin tak mampu membekukan es

tergesa berlari pada bayang
tergesa menyelam pada harap
tergesa mendaki pada puncak bahagia
namun semu
tak mampu

ini bukan cinta
rupanya memang
bukan

Minggu, 03 Juni 2012

Aku Jatuh Cinta


purnama nampak pada ujung cakrawala
menoreh indah seyum mempesona
raga tak bersuara
menahan seruan tawa

wajah nampak dibalik jendela
memuat simphoni cinta
bergelora rasa
tak mampu menahan angan
yang terus bergelayut
terbang tak temukan
arah cinta membawa

bukan sepasang merpati merindu
bukan kisah cinta membara asa
bukan nyanyian hati berbicara
bukan kayu terbakar menjadi abu

laut tak nampak surut
hujan tak malu menyapa sungai
pelangi tersimpan rapi dibalik awan
angin menarikan senandung embun

itu gambar cinta
itu nyanyian hati
itu tarian mesra alam

katakan semua keraguan mendalam atas cinta
siapa yang akan meragukan cinta