Pernah terpasung dalam sebuah penantian, terkunci rapat pada sebuah perasaan tak mampu merubah arah angin, tak mampu membelokkan arah mata angin tak mampu terpejam pada tatap pandang. Merubah setiap detik perjalanan menjadi sangat sempit tak sanggup lagi bertahan. Berkubang pada waktu-waktu mati yang sesuka hati berhenti. Semua seperti bayangan yang tak pernah dibayangkan, seperti jalan raya besar tanpa roda-roda, seperti menulis kata-kata pada selembar kertas kumuh lusuh tak bertinta. Tak ada hal kekal yang perlu dipertahankan pada sebuah penantian. Tak ada yang perlu ditangisi pada sebuah penantian. Tertawa saja seperti semua hanya sebuah keadaan bohong yang sengaja diciptakan untuk memngepung kebahagiaan yang seharusnya dimiliki. Tertawa saja seperti keadaan terkalahkan oleh sebuah pertahanan keahkuhan. Kosong,,yang katanya kosong,,isi saja dengan apa yang ingin kamu pahat pada batu hidup. Cari saja bunga mawar yang besar untuk menghiasi setiap sudut ruang yang kosong akibat penantian,,patahkan saja setiap kayu usang yang tak mampu menopang kebisuan rasa. Bakar,,bakar tumpukan kertas tulisan ayat-ayat kegundahan batin yang terlanjur tertulis,,buang jauh setiap lembat kenangan akan penantian yang telah sengaja meremukkan tulang rusukmu. Tanam saja bunga angrek dan mawar putih untuk mendinginkan ruanganmu.Tanan saja pohon besar untuk menopang kesedihan. Jadilah hidupmu seperti yang kamu mau.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar