Semua kataku telah dilahap waktu
semua anganku menguap berlalu
semau inginku bergelayut
bagai mendung tersapu haru
kemampuan bertahan
telah menahan semua daya
upaya hanya sia-sia
meninjau setiap sudut muka
tak nampak apa-apa
hanya sihir belaka
kamuflase dari setiap tingkah
plagiatisme yang semakin parah
menyeset darah
berujung nanah
menguraikan perih
menambah muka sedih
kemungkinan yang makin pipih
langkah tertatih
hidup kerak
dalam barak
sepi gerak
hampir rusak
angin berkata tak mampu memeluk badai
ombak berkata tak mampu memeluk pantai
inginku hanya berucap
harapku hanya mengungkap
Good....
BalasHapusthis poerty very good,,,
semangat terus,,, lanjutkan karya senimu
trimakasih ,maz viki,,tp sitik banget komentare???
BalasHapus