Jumat, 25 Mei 2012

Pagi Abu


ketika suara tak mampu mengutarakan maksud
kaki dan tangan mulai tercencang
dengan gurauan sumbang
tak mampu menyorot keinginan batin
yang mulai abstrak
dimana kau simpan senyummu yang meratap?
bukankah telah kau temukan warna kesedihan
di balik tawamu?
tidak cukup rupanya,
awan abu-abu
menerangi hati dan pikiranmu
jangan menoleh pada gelap,
rebahkan tubuhmu
pada kering daun daun
tanda pagi

Sabtu, 19 Mei 2012

Mati Waktuku

Semua kataku telah dilahap waktu
semua anganku menguap berlalu
semau inginku bergelayut
bagai mendung tersapu haru

kemampuan bertahan
telah menahan semua daya
upaya hanya sia-sia

meninjau setiap sudut muka
tak nampak apa-apa
hanya sihir belaka

kamuflase dari setiap tingkah
plagiatisme yang semakin parah
menyeset darah
berujung nanah

menguraikan perih
menambah muka sedih
kemungkinan yang makin pipih
langkah tertatih

hidup kerak
dalam barak
sepi gerak
hampir rusak

angin berkata tak mampu memeluk badai
ombak berkata tak mampu memeluk pantai

inginku hanya berucap
harapku hanya mengungkap

Jumat, 11 Mei 2012

Fakir Cinta




sendiri
sepi
cinta
bukan
suka

adakah kata selain cinta
adakah kata selain suka
mencari
mencari sendiri
dimana Tuhan sembunyikan cinta
dimana Tuhan menyimpan suka
bagaimana bisa ada cinta
bagaimana bisa ada suka
bagaimana bisa aku mencintai
bagaimana bisa aku menyukai
apakah masih ada cinta
atau sekedar suka
bagai pengemis tua
lelah mencari keduanya
lelah menanti keduanya
hampir tiba diujung jalanku
aku hampir tiba diujung masaku
cinta belum menemukan kiblatnya
suka hampir tiada

Renungan Malam Hari






suara itu telah memekakkan hati
riuh yang diam-diam menorehkan benci
teriakan yang lama kelamaan menyulut bara api
gerakan itu sengaja dicipta untuk meremukkan paru-paru kami

tubuh kami hanya tinggal selembar daun kering yang terbakar merahnya matahari
otak kami telah membusuk dan basi
mata kami telah tercongkel oleh belati
tangan dan kaki kami terikat oleh duri bunga melati
dan kami tak mampu berdiri

malam ini kami mati ...

Bunga Djendela





Bunga Jendela

aspal
kering
matahari
awan
hujan
basah
tanah

ada
sejak pagi
menghampiri
harap

kaki tegap berdiri
mengiring langkah
menuju asa
lama jua
tak sua

bunga jendela

Hot Chocolate




Coklat Panas

Coklat panas pagi hari
pagi ini hujan

secangkir coklat panas
di sudut kota
bersandar jati

secangkir coklat panas
di sudut kota
lantunkan nada

secangkir coklat panas
di sudut kota
hangatkan embun

secangkir coklat panas
di sudut kota
toreh warna pelangi

Waiting You








Tunggu Rindu

mendung berlari pada mega
yang menanti suram
kalbu terkikis guyuran tangis
titisan gelisah rindu mendalam
menyelinap masuk
hingga sela rusuk
nadi membusuk

tergelar pada gorong
selembar rindu kosong

tunggu rindu lagi
lilin dinyalakan
rindu terang

Kata



Kotak Kata-kata


merangkai kotak menjadi kata
merangkai kata menjadi makna
merangkai makna menjadi nada
merangkai nada menjadi suara

habis waktu
kata bercecer
terselip entah kemana

habis waktu
nada tehambur
sumbang terdengar

habis waktu
makna nyasar
berantakan

tak ada kata-kata dalam kotak
tak ada kotak dalam kata-kata

Lagu Bukan Haru


musin apa kini
sebuah bangku kayu
di taman beku
merayu haru
menatap pati

hening menjelma gaduh
tatap mata patuh
melepas pagi peluh

melukis mu
melukis matahari
menanam hati
dalam palung

bersenandung
bersama angkuhnya angin
menari
bersama getar ombak

bersinar bersama malam
bercahaya bersama mutiara
berdialog bersama alam raya
mengundang tawa
mencipta rasa

bulan datang bersama mega
menulis lirik lagu cinta
mengurai rasa
cinta saja






terselami oleh hati
telang terurai indah dalam naung
tak dapat terkata
tersimpan lama
terbungkam oleh makna

diam diwilayah gelap
beri dian dalam gelap

terlah terlalu lama
sembunyi hingga berlumut
hingga kusut

melenggang bebas
musim bulan ini
menyusur hari
tanpa tau waktu

langkah telah terpugar oleh deretan bambu bercula
langkah telah terseret-seret
tersangkut belukar yang menari
menyurutkan kaki
tergembog duri
menyirat mimpi
diatas karang
menilik mimpi dibalik riak air
berjalan lurus
hingga purna ladang panjang

Kamis, 10 Mei 2012

Story of Me

Who am I ?

Sekarung imajinasi ingin ku ikat
dalam otak tak terlantunkan nada
dalam diri tak ada yang bisa ku tarik keluar
dalam hari tak ada yang bisa di congkel keluar

seonggok pribadi yang hampir menjadi fosil
belum sempat terlembarkan
belum sempat tersiar
belum sempat berlayar

kerumunan kata tersimpan rapat
kerumunan kalimat tersangkut harap
kumpulan spesies makna tak tersebar dengan rapi

akankah semua mimpi dapat terkibar
akankah semua mimpi akan tereboisasi oleh alam
akankah semua angan akan  terbawa angin dalam puncak kenikmatan

dalam harap tergerai suatu ingin
mampu mendobrak makna lebih dalam
tergantung di pucuk daun kelapa
merayu ramah pada mata
menghening kemudian
tak dapat ditampakkan
atau memang terhalang kebodohan

ini bukan kapitalis namanya
ini hanya sebuah perjalanan singkat
yang sengaja dibuat
tapi tak dihirau 
tak di bawa pulang

bukan sebuah kemauan bila tak dilakukan
bagai matahari yang terhalang oleh galaksi

bergerak adalah kami
kami atau saya
atau hanya kami
atau hanya saya