Sabtu, 25 Agustus 2012

Sendu


 Bagaimana aku menafsirka alam bila derai hangatnya tak mampu menyentuh hangat juwaku. terlalu meluber seluruh rindu kepak jiwa pada mentari dan menari di antara mega-mega. Bilamana aku tak mampu menyurat haruku pada sebatang pohon. Sekotak imajiku terlempar keluar dan terhanyut di lautan. Desiran ombak membawanya hingga bertemu pada matahari terbenam. Bunga-bunga mekar kehilangan sari imajinya. Kosong sudah dunia dan alam yang selalu dinanti-nanti. Tak mampu menghadirkan sosok senja pada alam yang bermegah atas cakrawala. Tertulis puisi nan elok tersirat angin yang menjelmanya pada sebuah lagu lantunan simphoni angin. Malam sudah terlalu jauh dan jatuh untuk menjamahnya. Waktu seakan berhenti pada titik nol.